Jakarta, FORTUNE – Emiten batu bara MNC Group milik Hary Tanoe, PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), mencatatkan pendapatan dan laba bersih dua kali lipat sepanjang Januari–November 2022.
Pendapatannya mencapai US$166,6 juta, melesat 130,2 pesen (yoy) dari US$72,4 juta pada periode sama pada 2021. Bersamaan dengan itu, laba bersih perseroan pun melejit 100,1 persen (yoy) menjadi US$45,8 juta, dari sebelumnya US$22,9 juta.
Apa katalis di balik pertumbuhan itu? Menurut Head of Investor Relations IATA, Natassha Yunita, penajaman fokus investasi ke sektor energi memainkan peran penting terhadap pertumbuhan tersebut.
Pada 2023, perseroan akan melanjutkan peningkatan produksi dengan target melampaui 7 juta metrik ton (MT). Dengan asumsi harga batu bara US$50 per metrik ton, IATA memproyeksi akan mengantongi pendapatan US$350 juta. Angka itu berpotensi meningkat seiring pertambahan IUP yang beroperasi dan kapabilitas IATA mengantongi kontrak pembelian batu bara.
“Kami akan terus menggenjot produksi, [juga] memanfaatkan momentum tingginya permintaan dan harga batu bara di pasar internasional,” kata Natassha dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (4/1).