Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi batu bara (Unsplash.com/Nikolay Kovalenko)

Jakarta, FORTUNE - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 20,2 persen (YoY) dari US$83,6 juta pada paruh pertama 2022, menjadi US$100,5 juta pada periode serupa di tahun ini.

Tapi, laba bersih perseroan menyusut 15,4 persen (YoY) menjadi US$22,3 juta, dari US$25,3 juta pada tahun lalu. Bahkan, EBITDA bahkan tergerus dari US$47,2 juta menjadi US$28,6 juta, setara dengan margin EBITDA 28,4 persen.

Mengapa laba dan EBITDA perseroan menyusut walaupun pendapatan tetap bertumbuh? Berdasarkan laporan keuangan terbaru perseroan, itu akibat beban langsung yang membengkak dari US$25,2 juta menjadi US$41,1 juta. Hal itu karena biaya pengapalan yang melonjak 15,6 persen (YoY) dan harga bahan bakar solar yang melesat 24,9 persen (YoY) selama periode semester pertama 2023. Tak hanya itu, biaya royalti kepada pemerintah naik dari 3 persen jadi 8 persen.

Secara keseluruhan, aset IATA bertumbuh 20,9 persen (YoY) menjadi US$218,0 juta, dari sebelumnya US$180,3 juta. Jumlah liabilitas dan ekuitasnya juga naik masing-masing 11,3 persen dan 34,3 persen.

Produksi dan penjualan MNC Energy Investments

Editorial Team

Tonton lebih seru di