Jakarta, FORTUNE - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan laba kuartal pertama 2024 sebesar US$121,13 juta atau sekitar Rp1,96 triliun menggunakan kurs saat ini (Rp16.222/US$).
Capaian tersebut melejit 40,80 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$86,03 juta.
Laba tersebut berasal dari pendapatan US$949.333.807 yang dikantongi PGAS sepanjang Januari-Maret 2024. Jumlah tersebut naik 1,67 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$933.745.145.
Secara terperinci, terjadi pergeseran dalam pendapatan dari pihak berelasi dan pihak ketiga dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Pada sisi pihak berelasi, terjadi penurunan pendapatan dari niaga gas bumi yakni sebesar 18,63 persen dari US$216.662.395 pada kuartal pertama 2023 menjadi US$176.298.975 pada kuartal yang sama pada 2024.
Begitu pula dengan transmisi gas yang mengalami penurunan 6.69 persen, dari US$48.409.775 menjadi US$45.169.216.
Namun, terdapat peningkatan pendapatan dari pendapatan jasa regasifikasi sebesar 8,96 persen, dari US$28.711.493 menjadi US$26.258.813. Penjualan minyak dan gas bumi juga mengalami penurunan sebesar 13,35 persen, dari US$22.991.426 menjadi US$19.881.175.
Sementara itu, pada sisi pihak ketiga, pendapatan dari niaga gas bumi meningkat 2,33 persen, dari US$433.686.885 menjadi US$443.799.216. Penjualan minyak dan gas bumi mengalami penurunan sebesar 10,66 persen, dari US$101.483.100 menjadi US$90.682.113.
Namun, terdapat peningkatan signifikan dalam pendapatan dari LNG Trading, dari tidak ada pada kuartal pertama 2023 menjadi US$61.084.195 pada kuartal yang sama 2024. Pendapatan jasa regasifikasi juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 99,95 persen, dari US$6.290.485 menjadi US$12.540.994.