Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Portofolio bisnis PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). (dok. WIKA Beton)
Portofolio bisnis PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). (dok. WIKA Beton)

Intinya sih...

  • Wika Beton meraih kontrak baru Rp1,11 triliun hingga Maret 2025.

  • Pendapatan WTON melemah 19,82 persen menjadi Rp871,59 miliar pada kuartal I-2025.

  • Laba kotor perseroan mencapai Rp61,94 miliar, sementara jumlah aset turun 4,72 persen menjadi Rp6,85 triliun.

Jakarta, FORTUNE – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatatkan pencapaian ganda pada awal 2025. Hingga Maret 2025, perseroan mengantongi kontrak anyar senilai Rp 1,11 triliun. Namun, potret kinerja keuangan kuartal I-2025 menunjukkan sisi yang kontras dengan penurunan laba bersih yang signifikan.

Yushadi Abdulhay, Corporate Secretary Wika Beton, mengatakan perolehan kontrak baru tersebut didominasi sektor infrastruktur, dengan mengambil porsi 49,44 persen. Sektor lain turut menyumbang, meliputi industri (25,27 persen), listrik (11,88 persen), properti (11,52 persen), tambang (1,42 persen), dan energi (0,47 persen).

Pada sisi keuangan, Wika Beton membukukan pendapatan Rp871,59 miliar sepanjang kuartal I-2025. Angka ini terkoreksi 19,82 persen jika dibandingkan dengan raihan Rp1,08 triliun pada periode sama pada 2024.

Pendapatan tersebut ditopang oleh kontribusi proyek infrastruktur, baik dari pemerintah maupun swasta. Pihak swasta nasional bahkan menjadi penyumbang terbesar, mencapai 44,63 persen dari total pendapatan.

Dari aspek profitabilitas, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp813,87 miliar, sehingga laba kotor menjadi Rp61,94 miliar.

Meskipun demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan tajam. Wika Beton hanya membukukan Rp1,58 miliar pada kuartal I-2025, ambles 73,76 persen dari catatan Rp6,05 miliar setahun sebelumnya.

Melihat neraca keuangan, total aset perseroan per akhir Maret 2025 berada pada Rp6,85 triliun, menyusut 4,72 persen dari Rp7,19 triliun pada kuartal I-2024. Sementara itu, liabilitas perseroan berhasil ditekan 9,42 persen menjadi Rp3,17 triliun, dari posisi Rp3,50 triliun. Nilai ekuitas tercatat Rp3,68 triliun.

Untuk menghadapi dinamika pasar dan memastikan pertumbuhan jangka panjang, manajemen Wika Beton memaparkan sejumlah langkah strategis. Perusahaan berkomitmen memperkuat tata kelola, meningkatkan efisiensi operasional, serta menjaga standar mutu produk dan layanan. Aspek keberlanjutan juga menjadi perhatian melalui pengembangan produk ramah lingkungan dan efisiensi energi.

"WIKA Beton tetap fokus pada proyek strategis, memperkuat sinergi dengan mitra, dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan," ujar Yushadi dalam keterangan resminya, Selasa (6/5).

Editorial Team