Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
RUPS PT Siloam International Hospitals Tbk. (doc . (dok. Siloam)
RUPS PT Siloam International Hospitals Tbk. (doc . (dok. Siloam)

Intinya sih...

  • Pendapatan Siloam Hospital naik 1,4 persen pada semester I-2025

  • Laba bersih perusahaan mencapai Rp456,8 miliar, naik 45,35 persen dari tahun sebelumnya

  • Perluasan rumah sakit Gubeng di Surabaya akan dilakukan pada September dan Oktober 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mengalami kenaikan 45,35 persen pada laba bersihnya menjadi Rp456,82 miliar untuk semester I-2025. Kinerja tahunan (year-on-year/YoY) tersebut dicapai di tengah pendapatan yang cenderung stagnan, mengindikasikan keberhasilan strategi efisiensi perseroan.

Pendapatan emiten rumah sakit ini hanya tumbuh 1,47 persen (YoY) menjadi Rp6,10 triliun dari Rp6,01 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Pendorong utama lonjakan laba bersih SILO bukan berasal dari sisi pendapatan, melainkan dari manajemen biaya dan kesehatan neraca keuangan. Laba usaha perseroan naik 22,15 persen (YoY) menjadi Rp710,84 miliar, ditopang oleh beban usaha terkendali.

Dari sisi neraca, SILO menekan liabilitas (utang) secara signifikan sebesar 21,58 persen, dari Rp5,45 triliun menjadi Rp4,27 triliun. Direktur SILO, Phua Meng Kuan, menjelaskan penurunan ini disebabkan oleh pelunasan pinjaman kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp1,06 triliun.

Langkah ini tidak hanya memperkuat fundamental keuangan, tetapi juga berpotensi menekan beban bunga, yang pada akhirnya ikut mengerek laba bersih.

Meskipun laba meroket, SILO menghadapi tantangan dari sisi operasional. Perseroan mengalami penurunan jumlah pasien rawat inap sebesar 7,7 persen menjadi 151.849 pasien, sementara hari rawat inap turun 6,9 persen menjadi 480.067 hari. Sementara itu, kinerja rawat jalan relatif stabil pada angka 2,08 juta kunjungan.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan naik 4,12 persen menjadi Rp3,80 triliun dari Rp3,65 triliun pada semester I-2024. Hal ini sempat membuat laba bruto perseroan terkoreksi tipis 2,63 persen menjadi Rp2,30 triliun.

Presiden Direktur Siloam, David Utama, mengakui adanya pengaruh faktor musiman pada kinerja semester pertama. Namun, ia optimistis kinerja akan kembali pulih pada semester kedua.

“Kami yakin kinerja akan kembali normal pada semester kedua, didukung disiplin biaya, eksekusi yang kuat atas transformasi Next Generation Siloam (NGS), serta peningkatan kualitas layanan. Siloam berada pada posisi tepat untuk menghadirkan pengalaman dan layanan pasien lebih baik, sekaligus mendorong pertumbuhan melalui ekspansi organik maupun peluang M&A strategis," ujar David dalam keterbukaan informasi, Rabu (20/8).

Ke depan, Siloam akan segera meresmikan perluasan rumah sakit Gubeng di Surabaya, Jawa Timur. Proyek yang akan diluncurkan pada September-Oktober 2025 ini akan memiliki kapasitas dua kali lipat dari sebelumnya, juga didukung teknologi mutakhir, termasuk layanan robotic knee surgery, demi memperkuat layanan di Jawa Timur.

Editorial Team