Jakarta, FORTUNE - Pemerintah kembali menarik utang baru dari lelang tujuh surat utang negara (SUN) pada Selasa (26/3).
Tujuh SUN yang ditawarkan melalui sistem lelang Bank Indonesia tersebut, yakni seri SPN12240628 (reopening), SPN12250314 (reopening), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0102 (reopening).
Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk (incoming bids) dari lelang tersebut mencapai Rp32,34 triliun. Meskipun lebih tinggi dari target indikatif yang diumumkan, jumlah penawaran sebelumnya masih lebih besar.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah, mengatakan bahwa pada lelang kali ini incoming bids dari perbankan menurun sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan dana tunai jelang Lebaran oleh masyarakat.
Penawaran yang dimenangkan—dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan 2024, dan kondisi kas negara terkini—diputuskan mencapai Rp22,6 triliun.
"Volatilitas pasar keuangan dalam dua pekan terakhir memberikan tekanan kepada tingkat imbal hasil SBN, sehingga weighted average yield (WAY) obligasi negara pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara 2–8 bps dibandingkan WAY pada lelang SUN sebelumnya," ujar Dwi dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (27/3).
Dwi bepandangan kebijakan BI mempertahankan suku bunga acuannya pada level 6 persen dan solidnya kinerja APBN sampai dengan 15 Maret 2024 dengan surplus Rp22,8 triliun menjadi indikator baiknya kondisi perekonomian domestik yang mendukung pasar SBN.
Di sisi lain, walaupun pernyataan pejabat Fed cenderung dovish, namun pelaku pasar masih menunggu timing penurunan suku bunga acuannya pada tahun ini, yang berpotensi mendukung pasar SBN dan aset emerging market lainnya.