Lembaran Baru Garuda Indonesia Usai Suspensi Dibuka

Jakarta, FORTUNE – Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) merosot lagi ke level auto reject bawah (ARB), Kamis (5/1), untuk kedua kalinya sejak Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka gembok suspensinya. Sahamnya terkoreksi 6,91 persen ke harga Rp175.
Melansir RTI Business, hari ini volume transaksi GIAA mencapai 13,21 juta saham. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai Rp2,31 miliar dan frekuensi perdagangan 1.080 kali. Sepanjang hari, GIAA betah di zona merah, dengan pergerakan di rentang harga Rp175 sampai Rp183.
Kemarin, saham GIAA juga tertekan 6,93 persen ke level ARB, lalu ditutup di harga Rp188. Padahal, di awal pembukaan suspensi, saham GIAA sempat melesat 9,80 persen ke harga Rp224.
Mengapa demikian? Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji, laju saham GIAA memang masih berada di fase markdown. “Walaupun kinerja keuangan pada kuartal III 2022 telah membaik,” katanya kepada Fortune Indonesia, Kamis.
Lebih lanjut, saham GIAA juga masih dibubuhi notasi khusus, yakni M (ada permohonan PKPU), E (ekuitas negatif), D (ada opini disclaimer dari akuntan publik, dan X (sekuritas dalam pengawasan khusus). Sebelum ini, BEI telah mengunci saham GIAA secara sementara sejak 18 Juni 2021.