Demi Bayar Utang & Frekuensi, Indosat Tawarkan Obligasi & Sukuk Rp2,5T
Total penawaran umum IOH mencapai Rp15 triliun.
Jakarta, FORTUNE – PT Indosat Tbk menyampaikan akan menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah pada tahun ini dengan total nilai Rp2,5 triliun. Aksi korporasi ini demi membayar utang perusahaan, serta biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio.
Dalam siaran persnya, dikutip Jumat (16/9), Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyatakan dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Indosat IV Tahap I Tahun 2022, perusahaan akan menerbitkan obligasi senilai Rp1,75 triliun serta sukuk ijarah Rp750 miliar.
Nantinya, komposisi akhir dari struktur obligasi dan sukuk ijarah akan ditentukan setelah proses book building tuntas.
Menurut President Director dan CEO IOH, Vikram Sinha, penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perseroan, yakni memperbesar dan mendiversifikasi sumber pendanaan demi mendukung pengembangan bisnis.
“Kami yakin hal ini akan memberikan dampak positif bagi perseroan di masa mendatang,” kata Vikram dalam pernyataan resmi.
Kinerja Indosat
Indosat membukukan laba bersih semester pertama tahun ini Rp3,26 triliun. Sedangkan, pendapatannya tumbuh 50,3 persen dalam setahun menjadi Rp22,53 triliun.
Indosat tahun ini menyelesaikan proses merger dengan Tri Hutchison Indonesia. Penggabungan usaha ini diharapkan meningkatkan keunggulan kompetitif dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Dengan penggabungan kedua perusahaan tersebut, perseroan memutuskan untuk mempertahankan dua merek yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut, yaitu IM3 dan Tri,” ujar Vikra.
Dia menyatakan per Juni pelanggan perusahaan meningkat 59,7 persen menjadi 96,2 juta pelanggan. Di sisi lain, perluasan basis pelanggan ini diikuti oleh pertumbuhan trafik data hingga 98,2 persen
Sementara, jangkauan jaringan perusahaan turut meningkat, seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G menjadi 123.901. Itu diklaim mendukung kemampuan perusahaan dalam menangani peningkatan trafik yang tinggi.
Proses penawaran
IOH beroleh peringkat idAAA (Triple A) untuk Obligasi dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) untuk Sukuk Ijarah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia, kata Vikram.
Menurut pengumuman perusahaan, proses book building akan dilakukan mulai 14 September hingga 27 September 2022. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diterima pada 17 Oktober 2022, dan obligasi serta sukuk ijarah akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Oktober 2022.
Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini didukung oleh tim penjamin pelaksana emisi efek utama, terdiri dari dari PT BCA Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Aksi korporasi dari Indosat ini merupakan bagian dari total penawaran umum berkelanjutan Indosat IV yang mencapai Rp15 triliun, terdiri dari obligasi berkelanjutan IV sebesar Rp10,5 triliun, dan sukuk ijarah IV sebesar Rp4,5 triliun.