Karyawan mengamati kondisi jaringan XL Axiata di Jakarta, Selasa 21 Januari 2020. Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya
Emiten berkode EXCL itu memperkirakan rencana PUT III dapat memperkuat struktur permodalan guna mengembangkan kegiatan usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi, jaringan telekomunikasi ataupun multimedia. Rencana ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan sehingga berdampak positif terhadap kondisi keuangan.
“Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT III, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk membayar utang,” begitu keterangan manajemen EXCL.
Laporan keuangan EXCL menunjukkan total kewajiban perseroan pada Maret 2022 mencapai Rp51,60 triliun. Sedangkan, asetnya sekitar Rp71,84 triliun.
Menurut manajemen, jika pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 20,49 persen.
Lalu, dalam PUT III, jika tidak ada atau hanya sebagian dari pemegang saham yang melaksanakan HMETD yang mereka miliki, maka seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian atau dibeli tersebut akan dibeli. Menurut XL, rencananya saham baru ini akan ditebus oleh pembeli siaga yang akan ditunjuk kemudian.
Sebelumnya, Axiata Group dan XL Axiata resmi menuntaskan akuisisi 66,03 persen saham PT Link Net Tbk dengan nilai Rp8,72 triliun, Rabu (22/6). Menurut keterangan Axiata dan XL, pengambilalihan saham ini memungkinkan kerja sama dalam pelbagai layanan konektivitas seluler.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan perseroan telah mengidentifikasi sejumlah area sinergi yang terbuka dari kerja sama ini. Dia menyampaikan harapan akan kolaborasi dengan Link Net untuk memanfaatkan kekuatan kolektif dalam konektivitas seluler, pita lebar berbasis kabel (fixed broadband), dan konten.
Perusahaan telekomunikasi ini juga resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Hipernet Indodata, perusahaan layanan informasi dan teknologi. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary XL Axiata, Ranty Astari Rachman, Kamis (2/6), mengatakan perseroan telah menyelesaikan transaksi pengambialihan saham Hipernet senilai Rp335,32 miliar.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, saham EXCL bernilai Rp2.400 per unit atau turun 5,88 persen dalam setahun terakhir. Sejak awal tahun (year-to-date/ytd) sahamnya terkoreksi hingga 24,05 persen.