Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Selasa (22/2), setelah menguat 0,15 persen ke level 6.902 pada Senin (21/2) sore. Penguatan tipis kemarin terjadi berkat dominasi positif dari sektor teknologi, finansial, basic material, dan consumer cyclicals.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus memprediksi IHSG berpeluang terkoreksi dan bergerak di rentang support 6.859 dan resisten 6.927. Saham-saham yang dia soroti, yakni: MNCN, RALS, dan BRIS.
Terdapat beberapa sentimen global yang mengaruhi laju IHSG hari ini. Sentimen pertama datang dari pernyataan tiga pejabat tinggi The Fed, Lael Branard, John Williams, dan Charles Evans yang mengindikasikan bank sentral akan semakin agresif untuk meningkatkan suku bunga acuan pada 2022.
Namun, bukan berarti akan langsung terjadi lonjakan, kata Branard. Sementara Williams memperkirakan, kenaikan suku bunga bakal berkisar di antara 25 bps–50 bps pada Maret 2022. Ada pula rencana mempercepat penurunan neraca.
Pernyataan ini lantas diamini Jerome Powell, suku bunga acuan The Fed berpeluang meningkat, meski tak membocorkan detailnya seperti pejabat lain. Powell lebih suka mengambil keputusan secara perlahan ketika waktunya tiba.
Hal ini membuat para pelaku pasar dan investor berspekulasi dan memperkirakan kans kenaikan tingkat suku bunga sebanyak 150 bps sepanjang 2022, meningkat 2 kali lipat dari tebakan sebelumnya yang hanya naik 75 bps.