Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah, Rabu (25/1), setelah ditutup tertekan 0,21 persen ke level 6.860 kemarin (24/1) sore.
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, laju IHSG hari ini akan mulai mengalami fase konsolidasi setelah menguat sepanjang minggu lalu. Dus, potensi kenaikannya masih tampak terbatas. Apalagi, belum ada sentimen positif yang dapat menopang pergerakan IHSG.
“Momentum koreksi wajar masih dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian bertarget investasi jangka panjang,” katanya dalam riset harian.
William memproyeksi IHSG bergerak pada kisaran support 6.714 dan resisten 6.921. Saham pilihannya terdiri dari SMGR, ASRI, TBIG, AALI, BBNI, ASII, dan GGRM.
Adapun, menurut Indo Premier, pelemahan kemarin terjadi akibat aksi profit taking pada saham-saham sektor energi. Sempat ada sensitif positif, yakni penguatan indeks di Wall Street berkat optimisme atas perlambatan kenaikan suku bunga Fed.
Kemarin, sektor kesehatan dan perindustrian merupakan kontributor terbesar terhadap pelemahan indeks harga saham gabungan, dengan tingkat koreksi masing-masing 0,48 persen dan 0,40 persen.