Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan minyak dan gas (migas), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencetak laba bersih senilai US$56,12 juta hingga kuartal III-2021. Kondisi tersebut berbanding terbalik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana MEDC membukukan kerugian hingga US$180,50 juta.
Membaiknya kinerja pereroan dibarengi dengan meningkatnya pendapatan. Medco mencatat pendapatan senilai US$955,92 juta atau tumbuh 12,7 persen dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yakni US$846,90 juta.
“Saya senang melaporkan satu lagi periode dengan hasil yang lebih baik. Harga komoditas tetap fluktuatif, tetapi masih pada tingkat yang baik dan permintaan gas domestik terus pulih setelah lockdown ekonomi akibat COVID-19,” kata CEO Medco Energi Roberto Lorato melalui keterangannya, Senin (20/12).
Secara rinci, pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10 persen dari jumlah pendapatan yang dilaporkan berasal dari Glencore Singapore Pte Ltd senilai US$134,18 juta. Disusul dari PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) senilai US$132,02 juta, Sembcorp Gas Pte Ltd sebesar US$114,18 juta, PT Pertamina (Persero) sebanyak US$98,33 juta, dan Lukoil Asia Pacific Pte Ltd senilai US$79,22 juta.
Di sisi lain, meningkatnya pendapatan juga diikuti menurunnya sejumlah beban perusahaan, salah satunya beban pokok penjualan dan biaya langsung lainnya yang menurun tipis 0,34 persen dari semula US$582,8 juta menjadi US$580.11 juta.
Beban penjualan, umum dan administrasi juga menurun 1,8 persen dari semula US$123,08 juta menjadi US$120,77 juta. MEDC juga membukukan kenaikan keuntungan penyesuaian nilai wajar aset keuangan, dari semula US$1,55 juta menjadi US$22,86 juta.