Jakarta, FORTUNE - Akuisisi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) atas hak partisipasi Repsol E&P, S.à.r.l. di PSC Corridor telah rampung pada kuartal-III 2025. Aksi itu diproyeksi dapat menambah EBITDA grup sekitar US$145 juta pada 2026.
Chief Administrative Officer MedcoEnergi, Amri Siahaan, mengatakan, sekitar US$90 juta tambahan EBITDA akan berasal dari kontrak gas dengan harga tetap (fixed-price). Itu dengan mengasumsikan harga dalam kondisi mid-cycle.
"Sementara secara produksi, aaset tersebut akan meningkatkan produksi sekitar 25.000 barel ekuivalen (mboepd), itu dampaknya," kata Amri dalam paparan publik perseroan, Rabu (10/9).
Sejalan dengan akuisisi itu, panduan produksi 2025 perseroan diperbarui menjadi 155.000 sampai dengan 160.000 barel ekuivalen minyak per hari. Sekitar 48 persen dari total produksi minyak dan gas PSC Corridor dijual berdasarkan perjanjian jual-beli gas domestik jangka panjang dengan harga tetap dan skema take-or-pay. Tujuannya, melindungi transaksi dari fluktuasi harga minyak, sehingga memberikan kepastian arus kas.
"Sisanya, sekitar 52 persen, terekspos pada dinamika harga pasar, termasuk 24 persen gas ekspor yang harganya terindeks pada harga minyak [dunia]," ujar Amri.
Pada Juli 2025, Medco Energi Internasional menyelesaikan akuisisi atas Fortune International (Barbados), Inc, pemegang hak kepemilikan tidak langsung sebesar 24 persen di PSC Corridor. Nilai transaksinya berjumlah US$425 juta. Akuisisi itu menggunakan sumber dana kas (34 persen) dan pembiayaan utang (66 persen) dengan economic date pada 1 Januari 2025.
Aksi tersebut menambah kepemilikan MEDC dari 46 persen menjadi 70 persen. Penjualannya dilakukan melalui tujuh kontrak jangka panjang kepada pembeli di Indonesia dan Singapura.
Sebagai operator, Medco Energi sudah memperpanjang operasional PSC Corridor sampai dengan 2043 menggunakan skema cost recovery. Sejumlah proyek utama di blok itu, yakni: Suban Compressor Revamping, Corridor Drilling Campaign atau Corridor ACD2X, LTR Gas Development, dan Sambar Gas Development.
Ke depan, perseroan pun menyiapkan dana US$50 juta demi menyokong program seismik baru di fasilitas yang berlokasi di daratan Sumatra Selatan itu. "Blok ini mencakup tujuh lapangan gas yang sudah berproduksi dan satu lapangan minyak, dengan infrastruktur yang sudah siap dan program eksplorasi dan pengembangan yang terus berjalan," kata Amri.