Jakarta, FORTUNE - Emiten telekomunikasi digital, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge mencatat lonjakan signifikan laba bersih pada 2024. Laba bersih perusahaan naik 294,89 persen secara tahunan per akhir Desember 2024 menjadi Rp231,18 miliar.
Naiknya laba bersih persroan disokong oleh sejumlah pos keuangan. Merujuk data laporan keuangan perusahaan, WIFI di tahun lalu membukukan pendapatan yang meningkat Rp671,85 miliar, naik 52,92 persen dari tahun 2023 Rp439,32 miliar.
Kontribusi terbesar dari total pendapatan sebagian djdapat dari sektor iklan sebesar Rp320,38 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp268,76 miliar. Kemudian pendapatan bandwidth berkontribusi sebesar Rp227,19 miliar, nilai ini juga tumbuh dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp55,27 miliar. Selanjutnya pendapatan dari sektor sewa core sebanyak Rp101,90 miliar, meningkat dari Rp58,58 miliar pada tahun 2023
Pada periode tersebut WIFI juga membukukan pendapatan dari pos baru yakni Manage telco service senilai Rp25,07 miliar, dan Colocation sebesar Rp2,36 miliar. Adapun pada tahun-tahun sebelum 2024, kedua pos itu belum memberikan kontribusi pendapatan.
Sementara pendapatan terus tumbuh, emiten telekomunikasi digital ini mampu menekan beban pokoknya hingga 3,84 persen jadi Rp257,08 miliar.
Dengan efisiensi yang optimal, WIFI berhasil mendongkrak laba bruto hingga 141,18 persen menjadi jadi Rp414,77 miliar per 31 Desember 2024.
Pun, laba usaha WIFI naik 175,24 persen secara tahunan menjadi Rp344,89 miliar dari Rp125,30 miliar. Kemudian laba sebelum pajak penghasilan sebanyak Rp272,38 miliar, meningkat naik 303,07 persen secara tahunan.
Sementara itu kontribusi WIFI terhadap pendapatan negara berupa pajak penghasilan di tahun 2024 mencapai Rp43,10 miliar atau naik 362,52 persen dari tahun sebelumnya Rp9,31 miliar.
Pada posisi neraca, perseroan memiliki total aset Rp2,90 triliun, naik 85,86 persen secara tahunan. Manajemen Solusi Sinergi Digital mengatakan lonjakan aset tersebut ditopang oleh nilai ekuitas yang sebesar Rp969,84 miliar dan liabilitas sebesar Rp1,93 triliun.