Jakarta, FORTUNE – PT Indosat Tbk (ISAT) mendivestasikan 1.630 menara dan infrastruktur senilai Rp2,13 triliun kepada anak usaha Telkom Indonesia dan PT Dhost Telekomunikasi Nusantara. BRI Danareksa Sekuritas menilai itu baik bagi perseroan untuk meningkatkan kualitas layanan.
Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, mengatakan uang hasil divestasi menara itu akan berdampk baik bagi ISAT yang hampir menyelesaikan pembongkaran menara. Perusahaan telekomunikasi itu juga akan mendorong pertumbuhan dengan dukungan belanja modal senilai Rp13 triliun pada 2023. Angka itu lebih tinggi dari capex 2022, yang hanya Rp12 triliun.
“Ini perkembangan bagus untuk Indosat, mereka mengantongi penerimaan kas baru,” kata Niko dalam riset.
Kas Indosat sendiri mencapai Rp9,5 triliun. Ada pula tambahan dana Rp1,65 triliun dari perjanjian jual-beli bersyarat dengan Mitratel atas 997 menara. Harga rata-rata penjualan aset itu mencapai US$108.800 per menara, menunjukkan rasio sewanya kurang dari 1,5 kali.
Indosat akan kembali menyewa 983 tapak menara dari Mitratel selama 10 tahun senilai Rp138,6 miliar. Dari 633 infrastruktur indoor yang Indosat jual kepada Dhost (senilai Rp480 miliar), mayoritasnya akan kembali mereka sewa.