Mengenal Jenis-jenis Reksadana

Jakarta, FORTUNE - Jika Anda adalah investor pemula, jangan sungkan bertanya pada perencana keuangan atau teman yang lebih berpengalaman dalam urusan investasi. Mereka mungkin akan menyarankan Anda untuk menempatkan dana pada instrumen reksadana ketimbang jual-beli saham.
Alasannya sederhana: pada reksadana, Anda tak perlu repot-repot menghabiskan waktu menghitung risiko, melainkan cukup membeli paket-paket investasi racikan manajer investasi berpengalaman. Ini tentu lebih efisien ketimbang harus menentukan portofolio investasi sendiri.
Namun, sebelum menentukan reksadana mana yang akan dibeli, ada baiknya Anda mengetahui jenis-jenis reksadana yang tersedia. Ini penting untuk memaksimalkan keuntungan dalam memperkuat kondisi finansial.
Saat ini ada empat jenis reksadana yang dikenal luas, yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Berikut penjelasan ringkasnya:
1. Reksadana Pasar Uang
Ini adalah jenis reksadana dengan risiko paling rendah karena menawarkan kenaikan imbal hasil relatif stabil. Dalam reksadana pasar uang, dana investor ditempatkan pada instrumen investasi yang masa jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Bentuknya bisa berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya. Jangka waktu investasi reksadana yang relatif pendek bertujuan untuk menjaga likuiditas dan memelihara modal investor.