Mengenal Neraca Perdagangan, Salah Satu Indikator Penting Ekonomi

Jakarta, FORTUNE - Ihwal neraca perdagangan sering disebut saat membicarakan perekonomian Indonesia selama pandemi COVID-19. Banyak pihak memberikan perhatian pada kinerja neraca perdagangan Indonesia. Rasanya itu lumrah, sebab neraca perdagangan merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur perekonomian.
Lalu, apa sebenarnya neraca perdagangan itu? Jika menengok definisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), neraca perdagangan (balance of trade/BoT) merupakan ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Jika merujuk batasan yang dimuat Investopedia, neraca perdagangan adalah perbedaan antara nilai ekspor dengan impor suatu negara pada periode tertentu. Sederhananya, neraca perdangan merupakan selisih atau pengurangan nilai ekspor dengan impor.
Neraca perdagangan ini juga dapat disebut dengan istilah lain, yaitu neraca perdagangan internasional atau ekspor neto.
Memahami perhitungan neraca perdagangan
Menghitung neraca perdagangan tidak sulit, yaitu dengan mengurangi nilai ekspor dengan impor suatu negara pada periode tertentu.
Sebuah negara yang mengekspor lebih banyak barang dan jasa ketimbang impor dalam hal ini memiliki neraca perdagangan surplus. Sebaliknya, negara yang mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada ekspor memiliki defisit neraca perdagangan.
Sebagai contoh, negara ABC mengimpor barang dan jasa senilai US$250 miliar pada Oktober 2021. Akan tetapi, pada periode sama negara tersebut hanya mengekspor US$225 miliar. Dengan begitu, neraca perdagangannya beroleh defisit US$25 miliar.