Jakarta, FORTUNE - Pergerakan harga mata uang kripto jamak dikenal sangat fluktutatif dan ugal-ugalan. Bagi investor, naik turunnya uang kripto ini mungkin bisa menimbulkan gonjang-ganjing.
Bitcoin, misalnya. Pada awal Oktober ini, merujuk Coin Base, harganya Rp687,3 juta. Kemudian, pada pertengahan bulan sempat menembus level tertinggi Rp932,2 juta. Namun, kembali turun per Jumat (29/10) menjadi Rp863,6 juta.
Namun, ada satu aset kripto yang berlawanan dengan karakter tersebut, yaitu Stablecoin. Sesuai jenamanya, “koin stabil” itu menawarkan konsistensi serta stabilitas harga. Melansir Investopedia, jenis kripto ini bahkan memiliki cadangan aset.
Sebagaimana diwartakan Fortune.com, stablecoin terkadang disebut koin atau token. Varian kripto ini memang dirancang untuk mempertahankan nilainya. Perubahan harga yang terjadi pada Stablecoin umumnya lebih kecil dibandingkan aset lain seperti Bitcoin.
Tether, salah satu Stablecoin terbesar, misalnya, menjual harga koinnya mencapai US$1. Jika investor Tether menginginkan uangnya kembali, mereka berjanji mengembalikannya dengan harga yang sama.