Jakarta, FORTUNE - Ledakan konflik Rusia dan Ukraina telah mendongkrak harga-harga komoditas seperti minyak mentah dan emas global pada perdagangan Selasa (1/3). Pengamat menilai, kenaikan harga masih berpotensi berlanjut.
Untuk minyak misalnya, Direktur PT TRFX Berjangka, Ibrahim Assuabi menyebut, ada kenaikan kebutuhan minyak mentah dunia dari sekitar 60–70 juta barel per hari menjadi 80–90 juta barel per hari.
“Karena kebutuhan minyak dalam perang itu sangat besar sekali. Kita lihat bahwa Rusia yang begitu banyak kendaraan, pesawat masuk ke Ukraina itu membutuhkan bahan bakar yang cukup besar. Belum lagi dengan terlibatnya Eropa, Inggris, dan AS.” jelasnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (1/3).
Di saat bersamaan, negara-negara produsen minyak seperti OPEC saat ini masih tetap mempertahankan kuota produksi. Praktis pasokan minyak mentah tak bisa memenuhi permintaan, khususnya terhadap minyak brent sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam bahan bakar pesawat; avtur.
“Kita lihat kemarin itu kalau kondisi enggak libur, kemungkinan besar harga minyak itu terbangnya luar biasa. Tetapi sekarang flat di US$96,53 per barel. Itu artinya harga minyak mentah dunia ini masih terus akan mengalami kenaikan.”