Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Screenshot_20251020_151514_Drive.jpg
Fasilitas OPP (Ore Preparation Plant) tambang emas Pani milik PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS).

Intinya sih...

  • Kredit senilai itu ditujukan untuk produksi tambang emas pada 2026.

  • Dana dari RCF akan digunakan untuk refinancing pinjaman anak usaha dan mendukung kebutuhan modal kerja.

  • Proses commissioning fasilitas ADR menuju penuangan emas perdana pada kuartal I-2026.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Merdeka Gold Resources (EMAS) melalui anak usahanya meraih fasilitas pinjaman revolving credit facility (RCF) senilai US$350 juta. Pendanaan ini dialokasikan untuk mendukung tahap akhir konstruksi tambang emas Pani serta persiapan produksi yang ditargetkan mulai pada awal 2026.

Fasilitas tersebut diperoleh melalui tiga anak usaha perseroan, yakni PT Pani Bersama Tambang (PBT), PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM).

Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin, menjelaskan dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan finansial strategis menjelang operasionalisasi tambang.

“Dana dari RCF akan digunakan untuk refinancing pinjaman anak usaha, mendukung kebutuhan modal kerja selama commissioning dan awal operasi, serta pembiayaan lanjutan pengembangan tambang emas Pani,” ujar Boyke dalam keterangan resmi, Senin (8/12).

Pinjaman ini melengkapi pendanaan sebesar US$280 juta yang sebelumnya diperoleh perusahaan dari initial public offering (IPO) pada September 2025. Fasilitas ini dinilai memperkuat likuiditas perusahaan di tengah realisasi belanja modal yang mencapai US$208,7 juta per 30 September 2026.

Saat ini, fasilitas adsorption, desorption & recovery (ADR) tengah menjalani proses commissioning (pengecekan, pengujian, dan verifikasi sistem). Tahapan ini berjalan sesuai jadwal demi mencapai target penuangan emas perdana pada kuartal I-2026.

Perseroan memaparkan rangkaian teknis yang telah berjalan meliputi proses crushing bijih pada 12 November 2025, serta energization fasilitas ADR pada 1 Desember 2025. Proses ini memulai rangkaian commissioning bertahap pada aspek mekanik, elektrikal, dan sistem air.

Seluruh tahapan commissioning ditargetkan rampung sebelum akhir Desember 2025. Dengan demikian, irigasi reagen pertama dapat dilakukan pada awal Januari 2026 sebagai langkah terakhir sebelum produksi dimulai.

“Kemajuan fasilitas ADR merupakan tonggak penting dalam transisi proyek Pani menuju fase produksi,” kata Boyke.

Hingga akhir September 2025, progres konstruksi tambang emas Pani telah mencapai 83 persen pada infrastruktur utama, yang mencakup heap leach pad, fasilitas pengolahan bijih, dan pabrik ADR.

Kegiatan penambangan telah dimulai sejak 1 Oktober 2025, dan pada hari yang sama, ore preparation plant (OPP) telah beroperasi penuh dan listrik 150 kV dari sumber energi terbarukan PLN mulai disalurkan.

Tambang emas Pani digadang-gadang menjadi salah satu sumber daya emas primer terbesar di Indonesia dengan cadangan bijih 190 juta ton yang mengandung 4,8 juta ounces emas.

Pada kapasitas maksimal, tambang ini diperkirakan mampu mencapai produksi puncak sekitar 500.000 ounce emas per tahun.

Editorial Team