Jakarta, FORTUNE – Jumlah investor aset kripto di Indonesia terus tumbuh meski kondisi pasar saat ini tengah lesu. Menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pada Desember 2021 sampai Mei 2022 terjadi penambahan hampir 3 juta investor kripto. Dengan begitu, total investor aset investasi tersebut mencapai 14,1 juta orang dari 11,2 juta sebelumnya.
Sedangkan, jumlah transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia selama Januari Mei 2022 ini telah mencapai Rp192 triliun, atau turun dari Rp370 triliun pada periode sama tahun sebelumnya, menurut Bappebti.
Menurut VP Marketing Tokocrypto, Adytia Raflein, jumlah investor sedemikian mengindikasikan industri aset kripto masih positif meski situasi pasar dallam kondisi bearish atau tren penurunan.
"Dampak dari kondisi market terlihat dari jumlah transaksi perdagangan, namun hal ini sudah diantisipasi sebelumnya, sehingga belum memberikan efek serius untuk pertumbuhan bisnis industri kripto di Indonesia," kata Adytia dalam pernyataan resmi kepada media, dikutip Senin (27/6).
Menurut data dari coinmarketcap.com, saat artikel ini ditulis, kapitalisasi pasar keseluruhan aset kripto mencapai Rp14.286 triliun. Itu berarti turun dari Rp32.743 triliun pada awal tahun atau secara year-to-date/ytd.