Jakarta, FORTUNE - Hari Raya Idulfitri 2022 bisa menjadi momentum kebangkitan industri ritel. Peritel bisa memaksimalkan penjualan pada momentum tersebut, seiring dengan meningkatnya konsumsi dan pembelian masyarakat.
Pemerintah telah menetapkan libur Idulfitri mulai 29 April hingga 6 Mei 2022. Jauh lebih lama dibandingkan dua tahun awal pandemi. Dengan periode libur ini, diperkirakan akan ada 85 juta orang yang akan mengikuti mudik lebaran 2022—melesat dari 1,5 juta pada Idulfitri tahun lalu.
Hal itu berpeluang meningkatkan pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan pakaian dan pengeluaran pribadi lainnya. Apalagi, Kementerian Ketenagakerjaan baru-baru ini mendorong para pengusaha untuk membayar penuh tunjangan Idulfitri tahun ini, setelah diberlakukan relaksasi selama dua tahun terakhir.
“Hal ini seharusnya meningkatkan daya beli masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah untuk belanja selama musim perayaan lebaran,” jelas Analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam risetnya, dikutip Selasa (12/4).