Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Tanda Bitcoin ditampilkan di luar toko tempat cryptocurrency diterima sebagai metode pembayaran di San Salvador, El Salvador, Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas

Jakarta, FORTUNE – Harga Bitcoin terus menunjukkan penurunan, mengutip data dari investing.com, Minggu (9/5). Nilai aset kripto tersebut jatuh ke posisi US$34 ribuan, atau melorot 15,5 persen dari US$40 ribuan. Sedangkan, secara tahunan (year-on-year/yoy) nilai aset digital tersebut turun 27,0 persen.

Menurut CoinDesk, harga Bitcoin saat ini merupakan yang terendah dalam tiga bulan. Jika harganya turun di bawah US$32ribuan, aset yang banyak digandrungi anak muda itu akan mencapai titik terendah baru sejak Juli tahun lalu.

Kinerja perekonomian Amerika Serikat sepertinya masih berpengaruh pada pergerakan harganya. Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (6/5), mengumumkan pertumbuhan lapangan kerja yang solid bulan lalu. Seiring banyak pengusaha yang bersaing untuk mendapatkan pekerja, dan upah kemungkinan mulai meningkat, tekanan inflasi akan bertambah.

Pada gilirannya, bank sentral AS (The Fed) terpaksa harus memperketat kebijakan moneternya secara lebih cepat.

Dikutip dari Antara, The Fed, Rabu (4/5), menaikkan tingkat suku bunga acuan menjadi 0,75 persen hingga 1,0 persen, yang paling tajam sejak 2000. Kebijakan bank sentral ini menyusul inflasi AS yang mencapai 8,5 persen.  

Bitcoin, bersama dengan saham, baru-baru ini  bereaksi negatif terhadap kebijakan bank sentral AS yang lebih agresif, menurut CoinDesk.

Menurut laman The Motley Fool, penurunan terjadi pada aset kripto lain seperti Ethereum pada 9 persen, Binance Coin 7 persen, dan Solana 12 persen dalam sepekan terakhir. Secara keseluruhan, saat ini kapitalisasi pasar kripto hanya US$1,6 triliun.

Proyeksi

Editorial Team

Tonton lebih seru di