Bali, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali naik, pada perdagangan hari ini, Rabu (16/11). Pada perdagangan kemarin, Selasa (15/11), IHSG ditutup menguat 0,22 persen ke level 7.035,50 seiring surplus data neraca perdagangan dan penguatan kurs rupiah dua hari belakangan.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, laju IHSG masih akan ada di rentang konsolidasi wajar. Meski ada risiko tekanan minor, namun potensi kenaikan masih terlihat dalam jangka panjang.
"Capital inflow masih terlihat di pasar modal Indonesia yang tercermin dari data year to date, hal ini menunjukkan bahwa minat investasi ke dalam pasar modal Indonesia masih cukup besar," katanya dalam riset.
Pada perdagangan kemarin, total net foreign buy di bursa saham Indonesia mencapai Rp35,31 miliar. Terlebih, laporan kinerja emiten yang telah terlansir kembali menunjukkan perbaikan akan menjadi sentimen positif pendorong indeks saham.
Dengan sentimen ini, ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang 6.954 sampai dengan 7.141. Saham-saham pilihannya meliputi GGRM, ITMG, BBCA, BSDE, AKRA, BBNI, LSIP, dan KLBF.
Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga memprediksi IHSG alami rebound karena membentuk candle doji kemarin. Resisten terdekat menurut analisis Fibonacci retracement bakal berada di level 7.065.
“Kenaikan di atasnya bakal membuka jalan menguji kembali garis SMA-60 di sekitar level 7.085,” ujarnya dalam riset.
Pada level support IHSG ada di 6.937, 6.892, dan 6.803. Sementara di area resisten, IHSG berada di level 7.100, 7.128 sampai dengan 7.137, dan 7.200. Saham-saham pilihannya, yakni MDKA, PGAS, PTBA, TBIG, dan TLKM.