OJK Sedang Telusuri Keluhan Investor yang Ditagih Rp1,8 M di Ajaib

Intinya sih...
OJK menelusuri keluhan investor yang ditagih Rp1,8 miliar atas transaksi Rp1 juta di Ajaib Sekuritas.
Ajaib Sekuritas tidak berwenang membatalkan transaksi jual beli saham yang telah terjadi pada sistem Bursa Efek Indonesia.
Investor mendapat tagihan besar setelah membeli saham secara rutin.
Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah turun tangan menelusuri keluhan seorang investor Ajaib Sekuritas yang viral karena menerima tagihan senilai Rp1,8 miliar atas transaksi pembelian saham yang seharusnya hanya Rp1 juta.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman atas kasus tersebut untuk memahami duduk perkara yang sebenarnya.
“Tentunya kita akan melihat dari dua sisi, dari sisi investor dan dari sisi Ajaib bagaimana duduk perkara sebenarnya. Sabar dulu ya,” ujar Inarno kepada media di Jakarta, Selasa (1/7).
Kasus ini mencuat setelah seorang investor ritel bernama I Nyoman Tri Atmajaya Putra, yang akrab disapa Niyo, membagikan pengalamannya di media sosial. Ia mengaku mendapat tagihan pembelian 16.541 lot saham BBTN senilai Rp1,8 miliar, padahal ia hanya melakukan pembelian rutin sebanyak 9 lot senilai Rp1 juta.
Menanggapi hal ini, Ajaib Sekuritas menyatakan telah melakukan investigasi internal. Sr Legal Manager Ajaib Sekuritas, Abraham Imamat, mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya gangguan sistem maupun indikasi penyalahgunaan akun.
Abraham juga menegaskan, sesuai peraturan, pihaknya tidak berwenang mengubah atau membatalkan transaksi jual beli saham yang sudah terjadi (matched) pada sistem Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meski akunnya sempat dipulihkan setelah unggahannya viral, Niyo mengaku masih terus menerima email tagihan, denda keterlambatan, dan peringatan akan adanya penjualan paksa saham (forced sell) dari Ajaib. Ia juga mengungkapkan bahwa janji kompensasi yang sempat ditawarkan belum kunjung diterima.
“Saya benar-benar kecewa. Ini bukan soal uang lagi, tapi soal integritas dan tanggung jawab,” demikian Niyo dalam unggahan pada akun Instagramnya, Senin (30/6).
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) belum memberikan komentar resmi terkait permasalahan tersebut.