Jakarta, FORTUNE - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) melepas kepemilikan pada Indotan Lombok Pte. Ltd., proyek tambang emas yang sejak awal masih berada pada tahap greenfield dan belum menghasilkan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya perseroan memperkuat fondasi keuangan sekaligus memusatkan fokus pada bisnis inti pada bidang solusi energi yang terintegrasi.
Direktur Utama OKAS, Ratno Paskalis Hendrawan, menyatakan keputusan tersebut merupakan bentuk disiplin dalam pengelolaan neraca keuangan serta wujud visi jangka panjang perusahaan.
“Dengan mengonsolidasikan fokus pada bisnis solusi energi terintegrasi, kami memastikan pertumbuhan lebih solid dan kontribusi lebih besar bagi ketahanan energi serta pembangunan industri Indonesia,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (23/9).
Sejak diakuisisi pada 2017, proyek tambang emas itu menghadapi berbagai tantangan operasional yang berimbas pada kelanjutan rencana produksi. Setelah dievaluasi, aset tersebut pun diputuskan untuk dialihkan.
Divestasi ini dinilai memberi ruang baru bagi perseroan memperbaiki struktur permodalan dan mengurangi beban utang. Dengan struktur keuangan lebih sehat, OKAS optimistis dapat mendorong ekspansi pada sektor unggulannya.
“Perseroan tidak hanya memperkuat ketahanan usaha, tetapi juga membuka peluang untuk menghadirkan inovasi baru yang bermanfaat bagi pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat,” kata Ratno.
Kinerja inti OKAS pada lini solusi energi tetap baik. Sepanjang 2024, perseroan membukukan pendapatan lebih dari US$182 juta, EBITDA US$40 juta, dan laba bersih di atas US$25 juta.
Sementara itu, indikator kesehatan finansial juga membaik dengan rasio interest-bearing debt to equity turun dari 1,75 kali pada 2023 menjadi hanya 0,92 kali pada pertengahan 2025.
Rasio utang berbunga terhadap EBITDA juga membaik dari 2,11 kali pada 2023 menjadi 1,85 kali pada pertengahan 2025.
Perusahaan pun mengklaim kepercayaan mitra industri terhadap OKAS makin kuat, sebagaimana tecermin pada kontrak multi-tahun senilai US$70 juta yang berhasil diamankan pada semester II-2025. Kontrak itu berkaitan dengan sejumlah perusahaan semen, batu bara, serta salah satu pemain internasional pada bidang jasa pertambangan.
OKAS juga terus memperkuat posisinya pada industri solusi pertambangan melalui kemitraan dengan pemain global seperti BME (Omnia Group) dan Dyno Nobel.