Jakarta, FORTUNE – Para investor di berbagai macam instrumen, mulai saham sampai kripto–bersiap untuk mengurangi risiko dari banyaknya volatilitas yang mungkin terjadi menjelang Pemilihan Umum di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari laman Bloomberg.com, volatilitas opsi ekuitas meningkat sepanjang Oktober meskipun perubahan pasar tidak terlalu besar. Hal ii tak hanya untuk mengantisipasi pemilihan umum yang akan datang tetapi juga musim pendapatan dan keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Ahli strategi perdagangan ekuitas AS di Citigroup Global Markets Inc, Stuart Kaiser, mengungkapkan bahwa imbal hasil obligasi telah meningkat sejak Fed memangkas suku bunga pada September. Hal ini menyebabkan investor menarik kembali beberapa posisi berjangka dan menambahkan lindung nilai risiko ekor pada suku bunga yang lebih tinggi.
"Itu bagus untuk risiko/imbalan pasca pemilihan umum, tentu saja tergantung pada hasilnya. Obligasi tampaknya lebih banyak bergerak daripada saham,” katanya seperti dikutip Bloomberg, Senin (4/11). “Posisinya (obligasi) cukup bersih.”
Di pasar opsi untuk obligasi pemerintah, lindung nilai risiko ekor berada pada imbal hasil yang lebih tinggi dan aksi jual pasar obligasi yang lebih besar dibandingkan level saat ini. Minat terbuka atau jumlah posisi yang dipegang oleh para pedagang, turun tajam pada obligasi berjangka 10 tahun sejak awal Oktober karena imbal hasil telah meningkat.