Jakarta, FORTUNE – Tren koreksi harga Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, tampaknya masih berlanjut. Saat ini, pasar kripto memang tengah dipenuhi sejumlah sentimen negatif.
Menurut data dari CoinMetrics yang dikutip CNBC International, Bitcoin mengalami penurunan harga di bawah level US$27 ribu. Pada Kamis (12/5), harga aset digital ini sempat melorot di kisaran US$26 ribuan.
Penurunan harga Bitcoin diyakini karena aksi jual di pasar kripto yang berlanjut.
Kondisi itu usai Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mengumumkan indeks harga konsumen melonjak 8,3 persen pada April. Angka tersebut dianggap lebih tinggi ketimbang perkiraan para ekonom dari hasil survei Dow Jones.
Indikator tersebut diperkirakan membuat investor khawatir. Mereka lantas keluar dari aset investasi yang tergolong berisiko, termasuk kripto.
“Pasar kripto telah berada di bawah tekanan untuk beberapa waktu sekarang,” kata Michael Rinko, rekan usaha di AscendEx. Menurutnya, kebijakan bank sentral AS (the Fed) soal kenaikan suku bunga acuan menciptakan banyak ketakutan di pasar kripto.
Pada saat artikel ini ditulis, Jumat (13/5) pagi, harga Bitcoin sekitar US$29 ribuan, menurut data dari coinmarketcap. Dibandingkan pekan sebelumnya, nilai aset ini turun sekitar 18 persen.
Saat ini market cap Bitcoin hanya sekitar US$570 juta ketimbang US$648,30 juta pada pekan sebelumnya. Bahkan, bulan lalu kapitalisasi pasar aset ini masih sebesar US$782,82 juta.