Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan lagi, Senin (6/11), setelah ditutup naik 0,55 persen ke level 6.788,85 akhir pekan lalu.
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Jaya, IHSG masih akan melaju di tahap konsolidasi wajar di tengah fluktuasi nilai kurs rupiah. Ada peluang penguatan rupiah, tapi peluang itu diikuti oleh terus melemahnya indeks acuan saham.
Secara tak langsung, itu menghasilkan sentimen positif terhadap IHSG, yang diperkirakan akan menguat selama beberapa waktu ke depan. "Selain itu, rilis data ekonomi mengenai PDB pun diharap bisa menjadi salah satu faktor penopang IHSG," jelasnya dalam riset harian, Senin.
Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas menambahkan, IHSG masih akan beroleh sentimen positif dari hasil risalah Dewan Kebijakan The Fed pekan lalu, yang memutuskan menahan laju suku bunga acuan.
Ada pula sentimen dari pemberlakuan insentif properti berupa PPN ditanggung pemerintah sampai 100 persen, khusus untuk rumah di bawah Rp2 miliar. Program itu berjalan mulai pada November 2023 sampai dengan Desember 2024.
Dalam riset, Phintraco Sekuritas menulis pula, "Pasar bakal mengantisipasi pengumuman data-data ekonomi penting di pekan ini, khususnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2023, yang diproyeksi tumbuh 5,05 persen (YoY)."
Dengan sentimen-sentimen itu, Phintraco Sekuritas menyoroti saham-saham: SRTG, ASSA, DOID, WIKA, PTPP, BBCA, dan BBNI.