Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat kembali pada Senin (28/7), setelah ditutup naik 0,17 persen di level 7.543,50 pada Jumat (25/7).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG akan segera melanjutkan tren naik menuju 7.617 jika tetap berada di atas support minor 7.515. "Di sisi lain, akan ada potensi koreksi menuju 7.432 atau bahkan 7.354 yang sekaligus menguji garis SMA-10 sebagai support dinamis jika IHSG turun di bawah 7.515," kata Ivan dalam riset hariannya.
Level support IHSG berada di 7.515, 7.432, 7.354, dan 7.271. Sementara level resistennya berada di 7.617, 7.720, dan 7.805. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Ivan memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara 7.525 dan 7.575. Daftar saham pilihannya adalah KLBF, MEDC, PGAS, SMGR, dan UNTR.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.450, pivot 7.600, dan resisten 7.650. Saham-saham yang ia soroti hari ini, meliputi: SMRA, BSDE, TPIA, BFIN, INTP, dan TOWR.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan, selama pekan lalu, indeks di bursa Wall Street ditutup menguat. Penguatan tersebut dipicu oleh mayoritas laporan kinerja keuangan emiten di atas perkiraan serta perkembangan perjanjian dagang yang meluas. Dari 169 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, sebanyak 82 persen membukukan kinerja di atas estimasi.
Sentimen positif juga berasal dari tercapainya kerangka kerja perjanjian dagang Amerika Serikat (AS)-Indonesia dan perjanjian dagang antara AS-Jepang.
Pasar akan menantikan kesepakatan dagang lainnya sebelum batas waktu 1 Agustus 2025 pada akhir pekan ini. AS-Tiongkok juga dijadwalkan akan melakukan negosiasi lanjutan di Stockholm (28-29/7).
Investor juga mencermati kelanjutan musim pengumuman kinerja kuartal II 2025. Lebih dari 150 emiten dalam indeks S&P500 dijadwalkan akan merilis kinerja pada pekan ini. Pertemuan The Fed (29-30/7) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada level 4,25 persen-4,5 persen.
Pada pekan ini dari AS akan dirilis data PDB kuartal II 2025, indeks PCE, data tenaga kerja dan ISM Manufacturing PMI. Selain itu juga akan dirilis data PDB dan inflasi dari Euro Area, Jerman dan Perancis. Bank of Japan juga akan melakukan pertemuan pada pekan ini, yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya tetap.
Dari domestik, investor akan menantikan data pertumbuhan FDI (31/7) serta data inflasi dan neraca perdagangan (1/8). Selain itu, investor juga mencermati lanjutan pengumuman kinerja kuartal II 2025.
"Secara teknikal diperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi pada kisaran 7.450-7.650 pada pekan ini," kata Ratna dalam risetnya.