Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak konsolidatif, Selasa (28/2), di tengah penantian pasar akan rilis data inflasi dan PMI manufaktur. Kemarin sore, IHSG ditutup melemah 0,03 persen di level 6.854,77.
Apalagi, dengan adanya fluktuasi nilai tukar rupiah, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengingatkan investor untuk waspada. “Kecenderungan pelemahan masih [berpotensi] terjadi,” tulisnya dalam riset.
Ia memperkirakan IHSG melaju di kisaran support 6.759 dan resisten di level 6.954. Sejumlah saham pilihannya di tengah potensi pelemahan terbatas, yakni: AaLI, SMRA, ASII, BBNI, dan BBCA.
Kendati demikian, William mengatakan musim rilis data kinerja emiten masih akan menopang laju IHSG. Ditambah dengan arus capital inflow yang masuk ke pasar Indonesia.
Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG rebound guna menguji resisten terdekat di 6.893 hari ini, walau chart harian masih berada di bawah garis SMA-20.
Tapi, IHSG cenderung akan meluncur menuju 6.760 jika menembus ke bawah 6.807 lagi. Level support IHSG berada di 6.760, 6.712, dan 6.644, sedangkan resistennya di 6.893, 6.923, dn 6.968. Indikator MACD mengindikasikan momentum bearish. Saham-saham pilihannya, yaitu: ADRO, ASII, BBNI, BMRI, dan CPIN.