Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Logo emiten Sinar Mas Group, DSSA. (Website DSSA)
Logo emiten Sinar Mas Group, DSSA. (Website DSSA)

Intinya sih...

  • Pendapatan kuartal I 2025 DSSA turun 7,43 persen dibanding tahun sebelumnya

  • Lini bisnis pertambangan masih jadi kontributor utama pendapatan usaha perseroan

  • Strategi bisnis fokus pada efisiensi, inovasi, dan pengembangan lini bisnis-lini bisnis strategis yang berkelanjutan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Emiten terafiliasi Sinar Mas Group, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membukukan pendapatan usaha konsolidasian sebesar US$ 737,6 juta. Meski begitu, capaian ini lebih rendah 7,43 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$796,7 juta.

Kontributor utama dari pendapatan usaha perseroan sepanjang kuartal I 2025, masih berasal dari lini bisnis pertambangan, sementara itu, lini bisnis teknologi dan energi baru dan terbarukan terus menunjukkan tren pertumbuhan positif.

Pada periode ini, DSSA mencatatkan laba kotor sebesar US$287,7 juta dengan laba usaha sebesar US$149,5 juta, dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$80,5 juta.  Sementara itu, total aset mencapai US$3,85 miliar, dengan posisi kas dan setara kas US$951,4 juta, serta ekuitas sebesar US$2,06 miliar.

Manajemen mengklaim, di tengah volatilitas harga komoditas dan momentum transisi energi, DSSA mampu mempertahankan stabilitas keuangan sekaligus memperkuat posisi dengan fokus pada efisiensi, inovasi, serta pengembangan lini bisnis-lini bisnis strategis yang berkelanjutan.

Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, L. Krisnan Cahya mengatakan kinerja kuartal ini mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam menjaga efisiensi dan memperkuat fondasi bisnis.  “Selain menjaga kinerja solid dari lini bisnis pertambangan, sebagai bagian dari komitmen terhadap transformasi bisnis berkelanjutan, kami juga terus mengakselerasi pengembangan lini bisnis teknologi dan energi baru dan terbarukan,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Senin (2/5).

Dengan peluang pertumbuhan yang sangat besar, perseroan menargetkan kontribusi pendapatan dari kedua sektor ini meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu mendatang.

Dengan memperkuat ekosistem digital melalui PT Eka Mas Republik (MyRepublic Indonesia), bisnis pusat data berbasis kecerdasan buatan, serta pengembangan proyek-proyek tenaga panas bumi dan energi surya, DSSA optimistis dapat membangun portofolio usaha yang semakin berimbang, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan masa depan. 


Strategi bisnis berkelanjutan

Dengan pondasi bisnis yang kuat dan struktur keuangan yang sehat, perseroan akan memperkuat daya saing melalui inisiatif investasi strategis jangka panjang yang selaras dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Perseroan terus mendorong sinergi antar lini bisnis untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan, khususnya dalam menjawab tantangan global dan transisi menuju ekonom rendah karbon.

Komitmen perseroan terhadap transisi energi hijau direalisasikan melalui pengembangan proyek- proyek strategis di lini bisnis energi baru dan terbarukan. Melalui beberapa entitas anaknya, DSSA tengah mengembangkan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Cipanas dan Cisolok (Jawa Barat), serta Nage (Nusa Tenggara Timur), dengan total kapasitas hingga 140 MW dan target operasi komersial pada 2029.

Pada bisnis energi surya, perseroan melalui sebuah perusahaan patungan telah membangun pabrik panel surya terintegrasi berkapasitas 1–2 GWp per tahun di Kawasan Industri Kendal Jawa Tengah. Melalui entitas anaknya, PT Daya Mas Agra Sejahtera (Dian Solar), Perseroan juga telah mengembangkan sel dan panel surya untuk industri dan komersial.

Perseroan akan terus memperkuat integrasi keberlanjutan di seluruh lini bisnis serta mendukung pencapaian target Net Zero Emissions Indonesia pada 2060 dan penurunan emisi gas rumah kaca nasional pada 2030.

Sedangkan untuk memperkuat transformasi bisnis, DSSA menjalankan inisiatif digital yang mendukung efisiensi dan nilai tambah jangka panjang. Melalui MyRepublic Indonesia, perseroan telah memiliki lebih dari 6 juta rumah di 140 kota dan kabupaten dengan 1 juta pelanggan aktif. 

Melalui entitas anaknya, PT SMPlus Digital Investama, perseroan tengah membangun pusat data berbasis kecerdasan buatan di Jakarta Selatan untuk memperkuat fondasi infrastruktur digital nasional yang semakin dibutuhkan ke depan.

Editorial Team

EditorEkarina .