Jakarta, FORTUNE - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) merilis kinerja keuangan untuk periode Januari-September 2024. Emiten telekomunikasi ini berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan, meskipun laba bersih mengalami penurunan signifikan dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan, TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp112,21 triliun, meningkat tipis 0,9 persen dari Rp111,23 triliun pada periode sama tahun lalu. Namun, laba bersih TLKM turun 9,35 persen menjadi Rp17,6 triliun dibandingkan dengan laba bersih sembilan bulan pertama pada 2023 yang mencapai Rp19,49 triliun.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyampaikan bahwa peningkatan lalu lintas data serta kontribusi dari bisnis digital mencerminkan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan digital.
"Pertumbuhan lalu lintas data yang pesat dan kontribusi signifikan dari bisnis digital adalah bukti bahwa kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital semakin tinggi, dan Telkom senantiasa hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Ririek dalam keterangannya dikutip, Kamis (31/10).
Pendapatan TLKM terbagi dalam beberapa segmen, dengan pendapatan dari telepon mencapai Rp5,24 triliun, sedangkan segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika menyumbang Rp70,55 triliun.
Sumber pendapatan lainnya adalah dari jaringan sebesar Rp2,24 triliun dan layanan IndiHome yang mencatatkan pendapatan Rp19,62 triliun. Sementara itu, pendapatan dari layanan lainnya sebesar Rp5,39 triliun.
Pada sisi lain, sejumlah pos beban mengalami kenaikan pada periode Januari-September 2024.
Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi mencapai Rp29,9 triliun atau naik 3,86 persen. Sedangkan beban penyusutan dan amortisasi mencapai Rp24,25 triliun, naik tipis sebesar 0,70 persen.
Beban karyawan juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 12,66 persen menjadi Rp13,15 triliun, beban interkoneksi naik 10,67 persen menjadi Rp5 triliun, dan beban umum serta administrasi meningkat 8,94 persen menjadi Rp4,92 triliun.
Beban pemasaran TLKM turun 2,36 persen menjadi Rp2,52 triliun.
Dengan performa tersebut, TLKM membukukan laba usaha Rp32,45 triliun alias turun 7,24 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang mencapai Rp34,98 triliun.