Jakarta, FORTUNE - Emiten penyedia pipa industri minyak dan gas (migas), PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) membidik kenaikan laba bersih dan pendapatan sepanjang tahun ini. Kenaikan tersebut sebagian ditopang oleh meningkatnya aktivitas pengeboran di hulu migas, sehingga diperkirakan mengerek kebutuhan pipa dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Chief Financial Officer (CFO) dan Corporate Secretary Sunindo Pratama, Freddy Soejandy mengatakan pada tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan bakal meningkat 21 persen menjadi Rp920 miliar. Sementara laba bersih ditargetkan bisa mencapai Rp110 miliar atau naik 8,4 persen.
“Kenaikannya tidak terlalu tinggi secara absolut, tetapi cukup tinggi secara operasional. Tp karena kami ada utang bank, sehingga profit akan sedikit berkurang,” katanya dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin (1/4 ).
SUNI saat ini bergerak di bidang aktivitas penunjang industri minyak dan gas bumi (migas) utamanya industri seamless pipes/OCTG tubing. Perseroan memproduksi dan mendistribusikan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan industri migas, seperti OCTG Tubing dan Casing, Wellhead dan Christmas Tree, Drill Bit, Completion Equipment serta Wellhead Installation dan Maintenance Services.
Saat ini produk pipa perseroan dipasarkan di domestik maupun ekspor, salah satunya ke Amerika Serikat (AS). Namun, perseroan juga tengah menjajaki peluang pemasaran ke Timur Tengah jika kapasitasnya mencukupi.
Selain sektor migas, perseroan juga terbuka untuk melakukan diversifikasi pasar ke segmen panas bumi atau geothermal. Hal ini disebabkan oleh adanya kesamaan karaktistik pipa yang digunakan di industri migas.