Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Bus listrik milik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) (dok. Vektor)
Bus listrik milik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) (dok. Vektor)

Intinya sih...

  • Penurunan kinerja VKTR semester I-2025 disebabkan oleh penundaan pemesanan kendaraan listrik berbasis baterai pada pihak ketiga.

  • VKTR menjalankan strategi bisnis dengan fokus perluasan pasar ke segmen B2B sebagai langkah diversifikasi.

  • Pendapatan neto VKTR naik 1,23 persen secara tahunan, tapi laba bersihnya menyusut 68,68 persen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Emiten kendaraan listrik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), mencatatkan penurunan laba bersih signifikan sebesar 68,68 persen secara tahunan (YoY) pada semester I-2025. Laba perseroan menyusut menjadi Rp4,73 miliar dari Rp15,11 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan tajam ini terjadi meskipun penjualan bersih perseroan tercatat naik tipis 1,23 persen menjadi Rp414,03 miliar, dibandingkan dengan capaian semester I-2024 yang sebesar Rp408,99 miliar.

Manajemen perseroan mengungkapkan, penurunan kinerja laba ini disebabkan oleh siklus pemesanan kendaraan listrik dari pihak ketiga. Chief Corporate Affairs VKTR, Indah Permatasari Saugi, menjelaskan pemesanan umumnya baru dilakukan pada semester pertama karena menyesuaikan persetujuan anggaran tahun belanja.

Oleh sebab itu, realisasi pendapatan dari pemesanan tersebut baru akan tercatat secara bertahap pada kuartal III dan IV tahun 2025, dengan mempertimbangkan lead time penjualan unit Completely Knocked Down (CKD).

“Sebagai perbandingan, per 30 Juni 2024, VKTR telah melakukan penyerahan bus listrik kepada customer dan mencatat penjualan bus listrik yang merupakan realisasi atas pemesanan yang terjadi pada 2023,” ujar Indah dalam keterbukaan informasi, Selasa (7/10).

Untuk memperbaiki kinerja, perseroan kini menjalankan strategi bisnis yang berfokus pada perluasan pasar ke segmen korporasi atau business-to-business (B2B). Langkah ini merupakan diversifikasi agar tidak hanya bergantung pada sektor publik (business-to-government atau B2G).

Inisiatif ini diharapkan mulai memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan dan margin pada semester II dan tecermin secara penuh dalam laporan keuangan akhir tahun 2025. Selain itu, entitas anak perseroan, PT Bakrie Autoparts (BA), diharapkan tetap mencatat laba usaha dan pertumbuhan penjualan pada semester kedua.

Pada sisi operasional, VKTR menginformasikan bahwa pabrik kendaraan listrik berbasis CKD di Magelang telah selesai dibangun pada semester pertama 2025.

"Pabrik di Magelang telah melakukan perakitan untuk bus dan truk listrik untuk penjualan perseroan sejak kuartal IV-2024, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan perseroan telah dimulai sejak kuartal IV-2024," ujarnya.

Editorial Team