Secara sekilas, divestasi mungkin dipandang sebagai kegiatan yang merugikan karena mengurangi modal atau aset. Namun, divestasi ternyata banyak dimanfaatkan sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan di masa mendatang.
Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, potensi lini bisnis perusahaan bisa berkembang. Pengurangan aset bisa menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan bisnis utama demi menghasilkan imbal hasil yang lebih besar.
Adapun beberapa tujuan divestasi lainnya yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut.
1. Mengurangi beban kerugian
Aset atau modal yang tidak menghasilkan menjadi kemungkinan yang bisa terjadi dalam melakukan investasi. Ketika aset tidak memberikan manfaat bahkan menyebabkan sejumlah kerugian, perusahaan wajar saja melakukan divestasi dengan melepas aset tersebut.
Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi beban kerugian yang dialami oleh suatu perusahaan. Dengan begitu, investor bisa menghindari penanggungan biaya kerugian yang tidak diinginkan.
2. Memperoleh profit jangka panjang
Setiap perusahaan tentu ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal dari bisnis yang dijalankan. Dalam rangka meraih profit jangka panjang, tidak sedikit perusahaan harus melakukan sebuah pengorbanan.
Divestasi menjadi salah satu pengorbanan yang umum dilakukan guna mencapai tujuan tersebut. Meskipun begitu, pengurangan aset tidak dilakukan secara sembarang. Sebelum memutuskan divestasi, suatu perusahaan sudah melakukan analisis dan riset secara mendalam agar tidak merugi.
3. Normalisasi aset
Salah satu satu tujuan divestasi yang banyak dilakukan adalah normalisasi aset. Tidak dapat dipungkiri bahwa aset biasanya memiliki tanggungan biaya tambahan. Mulai dari biaya perawatan, pajak, dan tambahan biaya operasional lainnya.
Untuk menghindari pengeluaran yang lebih besar, divestasi banyak dilakukan oleh sebuah perusahaan.