Jakarta, FORTUNE - Harga crude palm oil (CPO) di Malaysia pada 2025 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya permintaan biodiesel berbasis minyak sawit di Indonesia, hingga betperan penting dalam dinamika pasar minyak sawit global.
Berdasarkan estimasi median dari para pedagang, analis, dan pelaku industri, harga minyak sawit acuan rata-rata akan mencapai US$972,07 per metrik ton pada 2025, tumbuh 5,4 persen dibandingkan 2024.
Sebagai perbandingan, harga penutupan CPO pada akhir tahun 2024 rata-rata berada di level US$921,89 per metrik ton. Ini merepresentasikan kenaikan sebesar 8,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh cuaca buruk yang mengganggu pasokan dan membuat harga CPO mencapai puncaknya pada November 2024.
Faktor pendorong naiknya harga CPO di Malaysia, salah satunya implementasi mandat biodiesel B40 di Indonesia. Menurut Kepala Penelitian di Sunvin Group, sebuah perusahaan pialang minyak nabati yang berbasis di Mumbai, India, kebijakan biodiesel ini akan mengurangi ketersediaan CPO untuk ekspor. Efek ini diharapkan memberikan keuntungan bagi ekspor minyak sawit Malaysia.
CEO Asosiasi Minyak Sawit Malaysia, Roslin Azmy Hasan, mengatakan peningkatan tarif campuran biodiesel di Indonesia akan menyerap tambahan 1,2 hingga 1,7 juta metrik ton CPO.
"Rencana peningkatan tarif campuran biodiesel Indonesia menjadi 40 persen pada tahun 2025 diharapkan akan menyerap tambahan 1,2 hingga 1,7 juta metrik ton CPO," kata Roslin, dikutip dari Reuters pada Selasa (21/1).
Penurunan ekspor minyak sawit dari Indonesia, bersama dengan cuaca buruk yang melanda kawasan Asia Tenggara, berpeluang mendukung tren kenaikan harga. Selain dampak langsung dari kebijakan biodiesel, pasar juga mendapat dorongan tambahan jika Indonesia meningkatkan pungutan ekspor minyak sawit.
Namun, implementasi kenaikan ini masih membutuhkan peraturan yang mendukung. Kebijakan ini diharapkan tidak hanya mendukung program biodiesel, tetapi juga memengaruhi dinamika perdagangan global minyak sawit.