Perusahaan pengiriman barang asal Denmark mengatakan telah menutup operasinya di Ukraina yang mempekerjakan sekitar 230 orang. Sementara CNH Industrial mengatakan kepada surat kabar Italia La Repubblica bahwa mereka telah memberi uang kepada para staf dan akses mobil untuk mencapai zona aman.
"Hari ini, semua lalu lintas udara telah berhenti, penyeberangan perbatasan juga terkena dampak dan ditutup sehingga pada kenyataannya semua ditutup hari ini," kata Kepala Hubungan Investor DSV Flemming Ole Nielsen.
Dia menambahkan, bahwa sanksi yang diperkirakan kemungkinan akan berdampak besar terhadap keseluruhan perdagangan di Eropa Timur.
Perusahaan internasional lain, Nestle, mengatakan tengah memantau situasi dengan cermat. Nestle telah berada di Ukraina selama lebih dari 25 tahun. Perusahaan tersebut memiliki tiga pabrik dan sekitar 5.000 karyawan di sana dan saat ini keselamatan staf adalah prioritas.
Di sektor lain, sejak Kamis (24/2) produsen mesin jet Rolls-Royce dan Safran mengatakan telah meningkatkan pasokan titanium. Tindakan mereka mengantisipasi kemungkinan bahwa perusahaan kedirgantaraan Barat bersiap menghadapi dampak dari krisis Ukraina.
Titanium yang sebagian besar dipasok oleh Rusia, telah digunakan dalam mesin jet selama beberapa dekade. Namun, penggunaannya telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena para pembuat pesawat mencoba membuat jet lebih ringan.
Chief Executive Safran Olivier Andries mengaku perusahaannya telah mengamati situasi selama beberapa minggu. "Dan telah memutuskan sejak awal tahun untuk meningkatkan stok titanium kami terutama melalui distributor di Jerman," katanya.
Safran yang berasal dari Prancis dan Rolls-Royce dari Inggris juga kompak mengatakan mencari cara untuk mendiversifikasi sumber logam. Sebagai informasi, Rolls-Royce memenuhi 20 persen kebutuhan titaniumnya dari Rusia.
Berkat penimbunan dan pengadaan yang beragam, perusahaan-perusahaan chip besar memperkirakan gangguan rantai pasokan saat ini belum signifikan. Namun, beberapa sumber industri mengatakan kemungkinan dampak jangka panjang.
Ukraina memasok lebih dari 90 persen neon kelas semikonduktor ke Amerika Serikat (AS). Bahan itu penting untuk laser yang digunakan dalam pembuatan chip. Sementara gas yang merupakan produk sampingan dari manufaktur baja Rusia, dimurnikan di Ukraina. Demikian menurut perusahaan riset pasar Techcet.