Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Ilustrasi PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Intinya sih...

  • Akuisisi PT Singaraja Putra Tbk (SINI) ditujukan demi memperkuat ekspansi bisnis.

  • Manajemen CUAN berambisi menjadi pemegang saham mayoritas SINI.

  • Proses akuisisi telah memasuki tahap negosiasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), memperkuat ekspansi bisnisnya dengan berencana mengakuisisi PT Singaraja Putra Tbk (SINI). Aksi korporasi ini membidik pengalihan kendali atas emiten yang berafiliasi dengan Hapsoro tersebut, sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun ekosistem pertambangan yang terintegrasi.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Senin (29/12), manajemen CUAN mengungkapkan ambisinya menjadi pemegang saham mayoritas. Langkah ini diproyeksikan akan menambah aset grup secara signifikan sekaligus memperluas jaringan operasional perseroan pada sektor jasa pertambangan.

"Diharapkan setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, maka CUAN dan/atau afiliasinya akan memiliki sekurang-kurangnya 51 persen dari jumlah saham yang telah dan/atau akan dikeluarkan oleh SINI, dan sekaligus mengendalikan manajemen SINI," demikian pernyataan manajemen CUAN.

Saat ini, proses akuisisi telah memasuki tahap negosiasi antara CUAN dan pemegang saham pengendali SINI. Fokus pembicaraan meliputi kesepakatan mekanisme transaksi, penentuan harga, perkiraan jumlah saham yang akan dialihkan, hingga linimasa penyelesaian yang diantisipasi.

Berdasarkan data per 29 Desember 2025, CUAN telah memiliki jejak kepemilikan pada SINI. Melalui entitas anaknya, PT Kreasi Jasa Persada, perseroan secara tidak langsung telah menguasai 19,99 persen saham SINI. Dengan target minimal 51 persen, CUAN setidaknya harus mengamankan tambahan sekitar 31 persen saham lagi untuk mencapai posisi pengendali baru.

Struktur kepemilikan SINI saat ini mencakup PT Autum Prima Indonesia (30 persen), Batubara Development Pte. Ltd (16,22 persen), Hapsoro (9 persen), dan masyarakat (44,78 persen).

Sebagai konsekuensi dari perubahan pengendali, CUAN berkomitmen mematuhi regulasi pasar modal, termasuk Peraturan OJK (POJK) 9/2018. Manajemen menyatakan akan menggelar penawaran tender wajib (mandatory tender offer) setelah proses akuisisi resmi rampung.

"Dalam melaksanakan rencana pengambilalihan termasuk perkembangan proses negosiasi (apabila ada) atas rencana pengambilalihan, CUAN akan memperhatikan dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk POJK 9/2018," demikian manajemen CUAN.

Kabar mengenai manuver korporasi ini langsung memicu gairah investor di lantai bursa.

Pada perdagangan sesi I, Senin (29/12), harga saham CUAN menguat 5,86 persen ke level Rp2.350. Pada saat yang sama, saham SINI mencatatkan lonjakan tajam sebesar 10 persen, mencapai harga Rp14.300.

Editorial Team