Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Fasilitas milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)

Intinya sih...

  • PGE mempercepat pengembangan panas bumi untuk mendukung agenda transformasi bauran energi nasional.

  • Target perluasan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 76 persen dalam periode 2025-2034.

  • PGE menargetkan peningkatan kapasitas terpasang dari 672 MW menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada tahun 2034.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus mempercepat pengembangan panas bumi. Guna mendorong agenda transformasi bauran energi nasional, pemerintah melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN sebelumnya menetapkan target perluasan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 76 persen dalam periode 2025-2034.

Selama periode tersebut, kapasitas pembangkit listrik ditargetkan bertambah sebesar 69,5 GW. Dari jumlah tersebut, sebnayak 42,6 GW akan berasal dari pembangkit EBT, dan 10,3 GW dari sistem penyimpanan energi (storage). Panas bumi ditargetkan menyumbang kapasitas sebesar 5,2 GW.

PGE menilai arah kebijakan nasional ini sudah berada dalam jalur yang sama dengan visi dan misi Perseroan. Dalam mendukung target nasional tersebut, PGE menjaga momentum percepatan pertumbuhan sebagai bagian dari kontribusinya terhadap bauran energi.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengatakan, peningkatan porsi EBT dalam pembangkit listrik nasional menjadi langkah strategis untuk mendorong swasembada energi. Kebijakan ini juga akan memperkuat mata rantai ekonomi berbasis potensi sumber daya dalam negeri.

“Oleh karena itu, PGE siap berkontribusi aktif untuk menyediakan energi lokal (indigenous) yang andal, menggerakkan ekonomi lokal dan regional, sekaligus mendukung pencapaian target-target nasional melalui pengembangan proyek-proyek kunci,” kata Julfi.

Proyek Strategis PGE

Beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai target tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.

Proyek panas bumi Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini dan akan berkontribusi pada tambahan kapasitas terpasang PGE. PGE juga tengah mempersiapkan eksplorasi panas bumi di Seulawah, Kotamobagu, dan Gunung Tiga.

PGE menargetkan peningkatan kapasitas terpasang dari 672 MW menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada tahun 2034. Lebih dari itu, perusahaan telah mengidentifikasi potensi cadangan sebesar 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola sendiri.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2025, PGE mencatatkan pendapatan sebesar US$101,51 juta. Di sisi lain, PGE membukukan total aset senilai US$3,03 miliar, naik 0,93 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Editorial Team

EditorEkarina .