Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Logo PT PP Presisi Tbk (PPRE).

Intinya sih...

  • PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru proyek sipil senilai Rp144 miliar di Merauke, Papua.

  • Kontrak ini mencakup pekerjaan pemindahan tanah permukaan, pembangunan jalan sementara, dan sistem drainase selama 14 bulan.

  • Hingga Juni 2025, PPRE telah membukukan total nilai kontrak konsolidasi sebesar Rp3 triliun dengan laba bersih tumbuh 12,62 persen dari tahun sebelumnya.

Jakarta, FORTUNE - Emiten jasa pertambangan dan konstruksi BUMN, PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru proyek sipil senilai Rp144 miliar di Merauke, Papua.

Direktur Utama PPRE, Rizki Dianugrah menjelaskan cakupan pekerjaan dalam kontrak yang diperoleh ini meliputi pekerjaan pemindahan tanah permukaan (stripping), pembangunan jalan sementara, dan pembangunan sistem drainase yang direncanakan berlangsung selama 14 bulan.

Rizki mengatakan, proyek ini memiliki fase penting di awal pengembangan. Apalagi daerahnya merupakan salah satu lokasi strategis nasional.

Oleh sebab itu, keberhasilan proyek sipil ini, akan memperkuat reputasi PPRE sebagai penyedia jasa konstruksi yang adaptif dan andal dalam memenuhi kebutuhan proyek-proyek di Indonesia di tengah fluktuasi bisnis konstruksi nasional.

"Proyek ini menandai pencapaian perusahaan dalam lini bisnis jasa sipil yang mendukung sektor perkebunan serta konsistensi perusahaan dalam menjalankan strategi pertumbuhan berkelanjutan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar dia melalui keterangan resmi, Kamis (10/7).

Selain itu, proyek strategis ini menjadi bukti nyata komitmen dalam mendukung pembangunan nasional.

Hingga akhir Juni 2025, PPRE telah membukukan total nilai kontrak konsolidasi sebesar Rp3 triliun. Capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi bisnis yang dijalankan serta penguatan daya saing operasional secara konsisten.

"Dengan fokus pada efisiensi, kualitas, dan pengelolaan risiko, kami siap mengoptimalkan kinerja melalui pemanfaatan kapabilitas alat berat yang dimiliki," tegas Rizki.

Sepanjang 2024, emiten plat merah ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp90,33 miliar, tumbuh 12,62 persen dari Rp80,21 miliar pada 2023.

Editorial Team

EditorEkarina .