Meski profil dan kekayaan Warren Buffett berlimpah, ia lebih memilih untuk hidup sederhana dan menerapkan gaya hidup frugal. Sebagai seorang filantropis, ia banyak menyumbangkan kekayaannya pada yayasan atau kegiatan sukarela.
Melalui Giving Pledge, Buffett menyumbangkan sebagian besar hartanya untuk kegiatan amal. Keputusan ini juga menjadikan Buffett sebagai filantropis terbesar dalam sejarah.
Adapun Giving Pledge merupakan yayasan yang didirikan pada tahun 2010 bersama dengan Bill Gates. Yayasan tersebut mendorong gerakan bagi orang-orang terkaya di dunia menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka.
Bukan hanya setengah hartanya yang disumbangkan, Buffett berencana untuk menyumbangkan 99 persen dari kekayaan untuk kegiatan amal.
“Jika menggunakan 1 persen dari cek klaim saya (sertifikat saham Berkshire Hathaway) untuk diri sendiri, kebahagiaan maupun kesejahteraan tidak akan meningkat. Sebaliknya, 99 persen sisanya dapat memberikan dampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan orang lain.” ungkap Buffet dalam surat janji filantropi di situs Giving Pledge, dikutip Selasa (8/4).
Keluarganya juga mendukung dan tidak mempermasalahkan langkah Buffett untuk menyumbangkan harta kekayaannya ke yayasan amal.
Melalui pengalaman dan wawasannya, Buffett sukses memiliki portofolio investasi yang mampu menghasilkan keuntungan besar. Pamornya sebagai investor banyak dijadikan role model di kalangan investor lainnya.
Profil dan kekayaan Warren Buffett sebagai investor ternama membuktikan bahwa seseorang bisa sukses berinvestasi saham dengan berpegang pada strategi jangka panjang.