Di sisi lain, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,29 triliun.
Rugi bersih FREN mengalami lonjakan sebesar 1.088,81% secara tahunan (YoY), dibandingkan dengan rugi bersih FREN yang tercatat sebesar Rp108,92 miliar pada tahun 2023.
FREN mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp11,42 triliun, turun 2% dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat Rp11,66 triliun.
Rincian pendapatan berasal dari jasa telekomunikasi data memberikan kontribusi sebesar Rp9,9 triliun. Sementara itu, pendapatan dari jasa telekomunikasi non-data Smartfren tercatat sebesar Rp429,85 miliar sepanjang 2024.
FREN juga memperoleh pendapatan dari jasa interkoneksi sebesar Rp259,8 miliar, serta pendapatan lain-lain yang mencapai Rp825,34 miliar.
Kemudian, dari sisi beban usaha dari sebelumnya Rp11,11 triliun pada 2023 menjadi Rp11,73 triliun pada 2024, meningkat 5,5%.
Pos beban terbesar berasal dari beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp4,88 triliun, beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp4,30 triliun, serta beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp1,60 triliun.