Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
PT Surya Esa Perkasa Tbk atau ESSA. (Website ESSA)

Jakarta, FORTUNE - Studi kelayakan proyek amonia biru PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) memasuki fase II. Investasi proyek itu berkisar dari US$100 juta sampai US$150 juta (sekitar Rp1,55 triliun-Rp2,33 triliun).

Menurut Presiden Direktur ESSA Industries Indonesia, Kanishk Laroya, sumber dananya adalah gabungan dari kas internal dan fasilitas keuangan eksternal. Baik itu pinjaman maupun bentuk lainnya. "Itu yang kami sedang kaji," kata Kanishk dalam paparan publik perseroan secara virtual, Rabu (6/12).

Namun, perseroan baru bisa mengetahui biaya investasi final dan detail dari alokasinya setelah studi kelayakan fase 2 selesai. Berdasarkan rencana saat ini, fase itu diproyeksi rampung pada kuartal IV 2024. Karena, perseroan harus memastikan lebih dulu kontraktor yang akan mengerjakan proyek amonia biru itu.

"Setelah itu kami harapkan FID (Final Investment Decision) proyek pada kuartal I 2025," ujarnya lagi.

Editorial Team

Tonton lebih seru di