Jakarta, FORTUNE – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan penurunan kinerja tahunan pada 2022, baik dari segi laba bersih maupun penjualan. Apa penyebabnya?
Laba bersih setelah pajak Sido Muncul tertekan hampir 13 persen (YoY) dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,10 triliun. Penjualannya pun terkoreksi 4 persen (YoY) dari Rp4,02 triliun menjadi Rp3,86 triliun.
Menurut Direktur Sido Muncul, Leonard, itu terjadi karena sejumlah faktor, yang meliputi: normalisasi permintaan dari basis tinggi pada 2021 akibat penyebaran varian Delta, tingginya inflasi yang berdampak terhadap daya beli pelanggan, dan kenaikan harga bahan baku.
Menyusul pengumuman kinerja, harga saham SIDO pun turut sempat tertekan pada Jumat (10/2), sebelum akhirnya ditutup stagnan di level Rp800. Selama setahun terakhir, saham SIDO tercatat sudah terkoreksi 15,34 persen.