Jakarta, FORTUNE - PT Raharja Energi Cepu Tbk menyuntikkan pembiayaan cash call sebesar US$5,10 juta atau sekitar Rp85,07 miliar (kurs Rp 16.650 per dolar AS) kepada entitas usahanya, PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). Langkah ini diambil untuk memastikan kelangsungan partisipasi PJUC dalam pengelolaan Blok Cepu.
Direktur Utama Raharja Energi, Sumantri menjelaskan ini dilakukan untuk membantu PJUC memenuhi kewajiban pendanaan biaya proyek sesuai dengan Kontrak Kerja Sama (KKS) dan Joint Operating Agreement (JOA) Blok Cepu.
RATU merupakan pemegang 49 persen saham PJUC. Perusahaan ini didirikan untuk memegang dan mengelola Hak Partisipasi sebesar 2,2423 persen dalam KKS dan JOA yang mencakup Wilayah Kerja (WK) Cepu.
"Perseroan memiliki kewajiban proporsional untuk menyediakan dukungan pendanaan tersebut agar PJUC dapat menjalankan partisipasinya sesuai ketentuan perjanjian,"demikian ertulis dalam keterangan tertulis di keterbukaan nformasi BEI, Kamis (4/12).
Ismail berharap transaksi ini dapat menjamin terpenuhinya kewajiban pendanaan PJUC secara tepat waktu. Dengan demikian, kelangsungan kegiatan operasional PJUC di WK Cepu dapat terus terjaga.
Pemberian fasilitas ini juga diharapkan membawa dampak positif terhadap kinerja konsolidasian perseroan. RATU akan memperoleh pendapatan bunga atas fasilitas yang diberikan. Selain itu, kinerja PJUC yang berkelanjutan diyakini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan konsolidasian perseroan dalam bentuk nilai ekonomi dari partisipasi proyek.
Hingga akhir kuartal III 2025, emiten milik pengusaha Hapsoro ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$11,76 juta hingga kuartal III 2025. Capaian ini melonjak 28,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$9,18 juta. Kendati demikian, pendapatannya mengalami penurunan 12,97 persen menjadi US$37,61 juta.
Dari sisi neraca, jumlah liabilitas RATU menurun 19,7 persen menjadi US$20,42 juta dari posisi Desember 2024. Sementara itu total aset meningkat 25,5 persen menjadi USD66,31 juta dari akhir tahun lalu.
