Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Gedung MNC Group. (Shutterstock/Cahyadi Sugi)
Gedung MNC Group. (Shutterstock/Cahyadi Sugi)

Jakarta, FORTUNE - Emiten Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Saham perseroan merespons negatif kabar ini pada perdagangan Jumat (8/8).

Dalam aksi korporasi ini, MSIN akan menerbitkan maksimal 6,07 miliar saham baru. Jumlah tersebut setara dengan 10 persen dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.

Manajemen menjelaskan, dana yang diperoleh dari private placement akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan bisnis perseroan. Jika terlaksana, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh MSIN akan meningkat dari Rp606,76 miliar menjadi Rp667,44 miliar.

Untuk memuluskan rencana ini, perseroan akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 15 September 2025.

Namun, pelaksanaan aksi korporasi ini masih harus menunggu. Sesuai Peraturan OJK No. 15/2022, penambahan modal baru dapat dieksekusi 12 bulan setelah tanggal stock split, yang terakhir kali dilakukan perseroan pada 7 Oktober 2024.

"Oleh karenanya persetujuan pelaksanaan penambahan modal akan berlaku efektif mulai 7 Oktober 2025," demikian dikutip dari prospektus MSIN, Jumat (8/8/2025).

Nantinya, harga pelaksanaan saham baru akan ditetapkan minimal 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham MSIN selama 25 hari bursa sebelum tanggal permohonan pencatatan. Hingga kini, perseroan menyatakan belum terdapat calon pemodal yang akan menyerap saham private placement tersebut.

Rencana penambahan modal ini diumumkan di tengah kinerja keuangan perseroan yang solid. Per 30 Juni 2025, MSIN membukukan pendapatan usaha senilai Rp1,88 triliun, tumbuh 14,7 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp1,64 triliun. Laba bersih juga tercatat naik 4,34 persen (YoY) menjadi Rp316,97 miliar dari sebelumnya Rp303,79 miliar.

Pada perdagangan Jumat (8/8/2025) pukul 15.00 WIB, saham MSIN tercatat melemah 3,96 persen ke level harga Rp496 per saham, setelah dibuka pada harga Rp515 di awal sesi.

Editorial Team