Jakarta, FORTUNE - Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementrian ESDM mencatat realisasi subsektor minerba baru mencapai US$3,5 miliar per 10 Desember 2021 atau 81,3 persen dari target US$4,3 miliar. Rendahnya realisasi investasi subsektor tersebut diprediksi melanjutkan tren pelemahan yang terjadi sejak tahun lalu. Pada 2020, realisasi investasi minerba hanya mencapai US$4,24 miliar dari target US$4,73 miliar.
"Ini masih dalam kondisi sebagaimana tahun kemarin di 2 tahun terakhir akibat pandemi ada hal-hal yang cukup penghambat dari realisasi investasi subsektor mineral dan batu bara," kata Plh Sekretaris Direktorat Jenderal Minerba Muhammad Wafid dalam konferensi pers, Selasa (21/12).
Berbanding terbalik dengan investasi, realisasi penerimaan negara bukan pajak sektor minerba melonjak melampaui target. Per 10 Desember lalu, jumlahnya mencapai Rp70,05 triliun atau 179,14 persen dari target Rp39,1 triliun. "Ini merupakan pencapaian tertinggi dari realisasi penerimaan negara bukan pajak selama ini," ujarnya.
Sebagai catatan, sejak 2017 hingga 2020 realisasi PNBP sektor minerba berturut-turut sebesar 124 persen, 155 persen, 103 persen, dan 110 persen.
Menurut Wafid, kondisi tersebut tidak hanya disebabkan oleh tingginya harga komoditas khususnya batu bara melainkan juga karena sejumlah upaya yang dilakukan Kementerian ESDM. "Kami yakin bahwa pemerintah di dalam pengelolaan sektor minerba ini juga memberikan kontribusinya. Karena kita juga mau wajibkan seluruh wajib bayar melunasi pnbp sebagaimana kewajiban kepada negara," jelasnya.
Terkait produksi dan pemanfaatan mineral, Wafid menyampaikan bahwa realisasinya sampai dengan Desember 2021 belum ada yang mencapai target. Khusus produk yang terkait dengan nikel seperti katoda tembaga, emas, perak, timah feronikelferonikel, nickle pig iron, dan nikel matte masing-masing 91,4 persen, 87,6 persen, 91,7 persen, 43,5 persen, 69,2 persen, 81,3 persen dan 92,3 persen.
"Mengalami peningkatan signifikan meskipun semuanya belum mencapai realisasi pada Desember 2021 sebagaimana ditargetkan tahun ini," klaimnya.