Jakarta, FORTUNE - Emiten perkebunan, PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan perdananya, saham NSSS dibuka naik 8,6 persen ke level Rp138 dari harga penawaran Rp127.
Beberapa menit setelahnya laju saham perseroan mengalami fluktuasi dengan rentang pergerakan di level Rp126-138. Nusantara Sawit menjadi perusahaan tercatat ke-27 yang melantai di BEI sepanjang 2023.
Melalui IPO penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) ini, perusahaan melepas sebanyak 3,568 miliar saham kepada publik. Jumlah saham yang ditawarkan tersebut setara 15 persen dari modal disetor NSS setelah penawaran umum perdana saham.
Perseroan merampungkan penawaran awal (book building) pada 17-22 Februari 2023. Setelah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Februari 2023, NSS lalu melanjutkan dengan masa penawaran umum perdana saham pada 2-8 Maret 2023.
Presiden Direktur Nusantara Sawit Sejahtera, Teguh Patriawan mengatakan, nilai nominal saham perseroan sebesar Rp50 per saham. "Dengan harga perdana saham Rp127 per lembar, dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp453,165 miliar," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (10/3).
Dia menuturkan, selama masa penawaran umum, saham perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 13,9 kali. Hal ini menunjukan tingginya animo investor terhadap IPO saham NSSS. Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga menerbitkan 1,784 miliar waran seri I, atau 8,82 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh.
Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, yang mana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp190 per saham. “Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS mencapai Rp338,982 miliar,” katanya.