Bali, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan pemasok cobalt asal Cina, Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd (Huayou) meneken kesepakatan kerja sama definitif, Minggu (13/11), dalam proyek prosesi bijih nikel di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Adapun, kesepakatan itu terwujud di acara B20 Summit Indonesia di Nusa Dua, Bali.
Menurut CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy, proyek high-pressure acid leach (HPAL) itu bakal jadi landasan pengembangan berkelanjutan ke depannya. Apalagi, proyek itu diperkirakan bisa memproduksi nikel sampai dengan 120.000 metrik ton nikel per tahun dalam mixed hydroxide precipitate (MHP). Mengutip keterbukaan informasi, nilai investasinya pun mencapai sekitar US$4,5 miliar, untuk pabrik HPAL dan tambang. Proyek itu diprediksi akan mulai beroperasi pada 2025.
“Proyek ini merupakan bukti komitmen PT Vale terhadap praktik penambangan berkelanjutan yang selaras dengan prioritas B20 untuk memastikan transisi energi yang adil dan teratur,” ujar Febri.